Sunday, April 15, 2012

PENGANTAR SOSIOLOGI


1.      Kedudukan (Status)

Kadang-kadang dibedakan antara pengertian kedudukan (status) dengan kedudukan sosial (social status). Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Untuk lebih mudah mendapatkan pengertiannya, kedua istilah tersebut diatas akan dipergunakan dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status) saja.
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang dikatakan mempunyai beberapa kedudukan karena seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh. Kedudukan Tuan A sebagai warga masyarakat merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, ketua rukun tetangga, suami nyonya B, ayah anak-anak dan seterusnya.
Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan (status) hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban karena hak dan kewjiban termaksud hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu, sehingga agak sukar untuk memisahkannya secara tegas dan kaku. Hubungan antara individu dengan kedudukan dapat diibaratkan sebagai hubungan pengemudi mobil dengan tempat atau kedudukan si pengemudi dengan mesin mobil tersebut. Tempat mengemudi dengan segala alat untuk menjalankan mobil adalah alat-alat tetap yang penting untuk menjalankan serta megendalikan mobil. Pengemudinya dapat diganti dengan orang lain, yang mungkin akan dapat menjalankannya secara lebih baik, atau bahkan secara lebih buruk.

Masyarakat pada umumnya mengembangkan dua macam kedudukan, yaitu sebagai berikut.
a.      Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula. Seseorang warga kasta brahmana di india memperoleh kedudukan demikian karena orang tuanya tergolong dalam kasta yang bbersangkutan. Pada umumnya ascribed status dapat dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan system lapisan tertutup, misalnya masyarakat feudal atau masyarakat dimana system lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Naun demikian, ascribed status  tak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan system lapisan tertutup. Pada system lapisan terbuka mungkin juga ada. Misalnya, kedudukan laki-laki dalam satu keluarga, kedudukannya berbeda dengan kedudukan istri dan anak-anaknya. Ascribed status, walaupun tidak diperoleh atas dasar kelahiran, pada umumnya sang ayah atau suami adalah kepala keluarga batihnya. Untuk menjadi kepala keluarga batih, laki-laki tidak perlu mempunyai darah bangsawan atau menjadi warga suatu kasta tertentu. Emansipasi wanita akhir-akhir ini banyak sekali menghasilkan persamaan dalam bidang pekerjaan dan politik. Akan tetapi, kedudukan seorang ibbu dalam masyarakat secara relative tetap berada di bawah kedudukan seorang ayah sebagai kepala rumah tangga.
b.      Achieved status adalah kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu. Terserahlah kepada yang bersangkutan apakah dia mampu menjalani syarat-syarat tersebut. Apabila tidak, tak mungkin kedudukan sebagai hakim tersebut akan tercapai olehnya. Demikian pula setiap orang dapat menjadi guna dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang semuanya tergantung pada usaha-usaha dan kemampuan yang bersangkutan untuk menjalaninya.


Text Box: Contoh 
1. Dalam hubungan macam-macam kedudukan itu, biasanya yang selalu menonjo hanya satu kedudukan yang utama. Masyarakat hanya melihat pada kedudukan utama yang menonjol tersebut. Atas dasar tersebut, yang bersangkutan digolongkaan dalam kelas-kelas yang tertentu dalam masyarakat. Misalnya, Bapak Achmad mempunyai kedudukan sebagai suami, kepala rumah tangga, ketua rukun tetangga, anggota perkumpulan badminton, sebagai guru serta direktur di SLTA. Bagi masyarakat, kedudukan sebagai direktur SLTA sangatlah menonjol. Adakalanya, antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki seseorang, timbul pertentangan atau konflik yang dalam sosiologi dinamakan status-conflic. Misalnya, bapaka Achmasd tesebut diatas dalam kedudukannya tersebut direktur SLTA, harus menghukum putranya sendiri yang menjadi siswa SLTA tersebut karena melaggar tata tertib sekolah. Konflik antara kedudukan- kedudukan tersebut sering kali tak dapat dihindari karena kepentingan-kepentingan masyarakatnya sehingga sering kali sulit bagi individu untuk mengatasinya.
2. Kedudukan seseorang dapat terlihat jelas pada kehidupan sehari-harinya melalui ciri-ciri tertentu dalam  sosiologi dinamakan prestise-simbol (status simbol ). Ciri-ciri tersebut seolah-olah sudah menjadi bgaian hidupnya yang telah institutionalized atau bhkan internalized. Ada beberapa ciri-ciri tertentu yang dianggap sebagai status symbol, misalnya cara berpakaian, pergaulan, cara mengisi waktu senggangg, memilih tempat tinggal cara dan corak menghiasi rumah kediaman, dan seterusnya. Di kota besar misalnya, dapat  dilihat betapa hotel atau lapangan golf merupakan tempat rekreasi bagi mereka yang tergolong warga lapisan atas, karena hanya mereka yang sanggup menanggung biaya-biaya rekreasi semacam itu. Seseorang warga lapisan bawah mungkin akan dapat pula mengeluarkan biaya yang besar untuk mengisi waktu yang senggangnya ditempat ekreasi yang mahal itu, tetapi tentu memerlukan waktu yang lama karena dia harus menyesuaikan dirinya dulu pada kebiasaan-kebiasaan pergaulan lapisan atas tersebut.

Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yang merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned status sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status. Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena seseorang telah lama menduduki suuuaaatu kepangkatan tertentu, misalnya seorang pegawai negeri seharusnya naik pangkat secara regular, setelah menduduki kepangkatannya yang lama, selama jangka waktu yang tertentu.
2.      Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila  seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Pembedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang laindan begitu sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan begitu juga sebaliknya tak ada kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana halnya dengan kedudukan, peranan juga mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola pergaulan hidunya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batasbatas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri denngan perilaku orang-orang sekelompoknya. Hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan individu dalam masyarakat. Peranan  diatur oleh norma-norma yang belaku . misalnya, norma kesopanan menghendaki  agar seorang laki-laki bila berjalan bersama seorang wanita, haus disebelah luar.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai berikut.
a.       Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
b.      Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
c.       Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi suatu struktur sosial.

3.      Peranan status sosial dalam bermasyarakat
Peranan status sosial s

No comments:

Post a Comment