1. Kedudukan (Status)
Kadang-kadang dibedakan antara
pengertian kedudukan (status) dengan
kedudukan sosial (social status).
Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Untuk
lebih mudah mendapatkan pengertiannya, kedua istilah tersebut diatas akan dipergunakan
dalam arti yang sama dan digambarkan dengan istilah “kedudukan” (status) saja.
Secara abstrak, kedudukan berarti
tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Dengan demikian, seseorang
dikatakan mempunyai beberapa kedudukan karena seseorang biasanya ikut serta dalam
berbagai pola kehidupan. Pengertian tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan
dengan kerangka masyarakat secara menyeluruh. Kedudukan Tuan A sebagai warga
masyarakat merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala
sekolah, ketua rukun tetangga, suami nyonya B, ayah anak-anak dan seterusnya.
Apabila dipisahkan dari individu
yang memilikinya, kedudukan (status)
hanya merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban karena hak dan kewjiban termaksud
hanya dapat terlaksana melalui perantaraan individu, sehingga agak sukar untuk
memisahkannya secara tegas dan kaku. Hubungan antara individu dengan kedudukan
dapat diibaratkan sebagai hubungan pengemudi mobil dengan tempat atau kedudukan
si pengemudi dengan mesin mobil tersebut. Tempat mengemudi dengan segala alat
untuk menjalankan mobil adalah alat-alat tetap yang penting untuk menjalankan
serta megendalikan mobil. Pengemudinya dapat diganti dengan orang lain, yang
mungkin akan dapat menjalankannya secara lebih baik, atau bahkan secara lebih
buruk.
Masyarakat pada umumnya
mengembangkan dua macam kedudukan, yaitu sebagai berikut.
a. Ascribed
Status, yaitu
kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memerhatikan perbedaan-perbedaan
rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya
kedudukan anak seorang bangsawan adalah bangsawan pula. Seseorang warga kasta
brahmana di india memperoleh kedudukan demikian karena orang tuanya tergolong
dalam kasta yang bbersangkutan. Pada umumnya ascribed status dapat dijumpai pada masyarakat-masyarakat dengan
system lapisan tertutup, misalnya masyarakat feudal atau masyarakat dimana
system lapisan tergantung pada perbedaan rasial. Naun demikian, ascribed status tak hanya dijumpai pada masyarakat-masyarakat
dengan system lapisan tertutup. Pada system lapisan terbuka mungkin juga ada.
Misalnya, kedudukan laki-laki dalam satu keluarga, kedudukannya berbeda dengan
kedudukan istri dan anak-anaknya. Ascribed
status, walaupun tidak diperoleh atas dasar kelahiran, pada umumnya sang
ayah atau suami adalah kepala keluarga batihnya. Untuk menjadi kepala keluarga
batih, laki-laki tidak perlu mempunyai darah bangsawan atau menjadi warga suatu
kasta tertentu. Emansipasi wanita akhir-akhir ini banyak sekali menghasilkan
persamaan dalam bidang pekerjaan dan politik. Akan tetapi, kedudukan seorang
ibbu dalam masyarakat secara relative tetap berada di bawah kedudukan seorang
ayah sebagai kepala rumah tangga.
b. Achieved
status adalah
kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Kedudukan
ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi
siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta
mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya, setiap orang dapat menjadi hakim asalkan
memenuhi persyaratan tertentu. Terserahlah kepada yang bersangkutan apakah dia
mampu menjalani syarat-syarat tersebut. Apabila tidak, tak mungkin kedudukan
sebagai hakim tersebut akan tercapai olehnya. Demikian pula setiap orang dapat
menjadi guna dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang semuanya
tergantung pada usaha-usaha dan kemampuan yang bersangkutan untuk menjalaninya.
Kadang-kadang dibedakan lagi satu macam kedudukan, yaitu assigned status, yang merupakan kedudukan yang diberikan. Assigned status sering mempunyai hubungan yang erat dengan achieved status. Artinya suatu kelompok atau golongan memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa, yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena seseorang telah lama menduduki suuuaaatu kepangkatan tertentu, misalnya seorang pegawai negeri seharusnya naik pangkat secara regular, setelah menduduki kepangkatannya yang lama, selama jangka waktu yang tertentu.
2. Peranan (Role)
Peranan merupakan aspek dinamis
kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Pembedaan antara
kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya
tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang laindan begitu
sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan begitu juga sebaliknya tak ada
kedudukan tanpa peranan. Sebagaimana halnya dengan kedudukan, peranan juga
mempunyai dua arti. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal
dari pola pergaulan hidunya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan
apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang
diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia
mengatur perilaku seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batasbatas
tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang
bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri denngan perilaku orang-orang
sekelompoknya. Hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan
antara peranan individu dalam masyarakat. Peranan diatur oleh norma-norma yang belaku .
misalnya, norma kesopanan menghendaki
agar seorang laki-laki bila berjalan bersama seorang wanita, haus
disebelah luar.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu
sebagai berikut.
a.
Peranan
meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
b.
Peranan
merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c.
Peranan
juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi suatu struktur
sosial.
3.
Peranan
status sosial dalam bermasyarakat
Peranan
status sosial s